AS Makin Galak di Perang Cyber

Washington – Perang di dunia maya tampaknya bakalan berlangsung sengit. Negara-negara di dunia mulai membekali militernya dengan latihan untuk mengantisipasi pertempuran di dunia maya.

Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) bahkan telah menyiapkan sebuah Cyber Command, sebagai bagian dari perluasan misi untuk mempersiapkan perang di dunia maya. Namun hingga kini lokasi Cyber Command tersebut belum diungkapkan.

Perubahan ini dipicu adanya gelombang penyerangan yang berasal dari Cina terhadap negara-negara barat. Selain itu AS juga memperhatikan kasus serangan cyber ke Estonia di tengah perselisihan dengan Rusia pada Mei 2007.

Sekretaris Air Force, Michael Wynne mengumumkan perintah baru ini di pangkalan militer Barksdale, Louisiana. Saat ini Barksdale adalah pusat operasi perang cyber Air Force. Sementara Cyber Command belum selesai, operasi cyber masih akan dipimpin oleh US 8th Air Force yang bermarkas di Barksdale.

Mayor Jenderal Charles Ickes mengatakan, Air Force Cyber Command akan melatih dan melengkapi pasukan untuk operasi global di dalam dan melalui ruang cyber. “Operasi ini akan terintegrasi penuh dengan operasi udara dan angkasa,” ujar Ickes, seperti dikutip detikINET dari AFP, Rabu (19/9/2007).

Militer Amerika telah mengakui potensi terjadinya perang cyber paling tidak sejak akhir 1990-an. Ketika itu, pemerintah AS mengakui telah meluncurkan serangan elektronik melawan Yugoslavia selama serangan udara NATO di Kosovo.

Dalam beberapa tahun ini, upaya AS di dunia maya makin meluas. Pasalnya pihak ‘lawan’, misalnya Cina, telah meningkatkan kemampuan mereka. Selain itu, jaringan terorisme Al-Qaeda diketahui memanfaatkan internet untuk merekrut pengikut dan melancarkan serangan.

“Sekarang kita harus beroperasi, tak hanya di darat, air, udara dan antariksa, tapi kita harus paham bahwa ranah virtual adalah bagian dari perang yang membutuhkan perhatian khusus dan kewaspadaan. Bukan hanya wilayah untuk diawasi, ini adalah wilayah perang,” tutur John Abizaid, mantan panglima AS di Timur Tengah dalam konferensi di Center for Strategic dan International Studies.

Sebuah laporan militer AS menyebutkan Peoples Liberation Army (angkatan bersenjata Cina) mulai menggunakan operasi jaringan komputer dalam latihan perang sejak tahun 2005. Hal itu terutama untuk serangan pertama melawan jaringan musuh.

Sumber : DETIKINET